tag:blogger.com,1999:blog-82316536233401229602024-03-21T14:15:29.317-07:00Bengkel Balap■■ speed up your engine ■■Bengkel Balaphttp://www.blogger.com/profile/14957039016341630041noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-8231653623340122960.post-52125933254529070352009-11-05T10:08:00.000-08:002009-12-01T09:19:50.350-08:00Arti Warna Kabel Kelistrikan Sepeda Motor<div class="storycontent"> <p>Warna kabel motor beda. Susah dimengerti orang awam. Apakah artinya? Padahal oleh pabrikanan dibuat sederhana biar semua orang ngerti. </p> <p>Dasarnya bermacam-macam kabel itu hanya bermuatan positif (+) atau negatif (-) saja. Tidak ada kabel yang bermuatan banci macam manusia. Jadi memang mudah untuk dimengerti.</p> <p>Biar nggak linglung, berikut dibeberkan soal panduan arti sejumlah warna kabel di empat pabrikan ternama. Tentu tidak semua. Tapi bagian yang paling mungkin ditangani atau dibuka sendiri. Chuenk</p> <p><span style="font-weight: bold;">HONDA</span><br />Hijau : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif<br />Merah : (+) Aki<br />Hitam : (+) Kunci kontak<br />Putih : (+) Alternator pengisian (+) Lampu dekat<br />Kuning : (+) Arus beban ke saklar lampu<br />Biru : (+) Lampu jauh<br />Abu-abu : (+) Flaser<br />Biru laut : (+) Sein kanan<br />Oranye : (+) Sein kiri<br />Coklat : (+) Lampu kota<br />Hitam-Merah : (+) Spul CDI<br />Hitam-Putih : (+) Kunci kontak<br />Hitam–Kuning : (+) Koil<br />Biru-Kuning : (+) Pulser CDI<br />Hijau-Kuning : (+) Lampu rem<br />(Sumber: Sarwono Edi, Staf Divisi Teknik, PT Astra Honda Motor) </p> <p><span style="font-weight: bold;">KAWASAKI</span><br />Hitam-Kuning : (-) Masa<br />Putih-Merah : (+) Aki<br />Merah-Hitam : (+) Lampu depan jauh/dim<br />Merah-kuning : (+) Lampu depan dekat<br />Abu-abu : (+) Sein kanan<br />Hijau : (+) Sein kiri<br />Biru : (+) Lampu rem<br />Merah : (+) Lampu belakang<br />Coklat : (+) Klakson<br />(Sumber: Freddyanto Basuki, Service Department Marketing Division, PT Kawasaki Motor Indonesia. Buku Panduan Sepeda Motor Kawasaki) </p> <p><span style="font-weight: bold;">SUZUKI</span><br />Hitam-Putih : (-) Massa, berlaku untuk semua negatif<br />Putih-Merah : (+) Pengisian dari magnet<br />Kuning-putih : (+) Untuk ke penerangan<br />Merah : (+) Aki<br />Oranye : (+) Kunci kontak<br />Abu-abu : (+) Lampu belakang<br />Putih-Hitam : (+) Lampu rem<br />Hijau muda : (+) Sein kanan<br />Hitam : (+) Sein kiri<br />Kuning-putih : (+) Lampu depan<br />Putih–Biru : (+) Koil ke CDI<br />Biru-Kuning : (+) Pulser ke CDI<br />(Sumber : Pendi Suryanda, Supervisor Training Instruktur Senior Roda Dua PT Indomobil Niaga International)</p> <p><span style="font-weight: bold;">YAMAHA</span><br />Hitam : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif<br />Merah : (+) Arus positif dari Aki<br />Kuning : (+) Lampu depan jauh<br />Hijau : (+) Lampu depan dekat<br />Coklat : (+) Sein kiri<br />Hijau : (+) Arus beban (penerangan dll)<br />Putih-Merah : (+) Pulser CDI<br />Hijau-Hitam : (+) Rem </p> </div>Bengkel Balaphttp://www.blogger.com/profile/14957039016341630041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8231653623340122960.post-50432268529766752202009-05-27T07:33:00.000-07:002009-05-27T08:14:01.868-07:00Perawatan Kopling Diafragma Honda Blade<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0e0dNssgOXc_WIIkYCVouUKeKcWQhkDiQ9GMX-QnBdRHeN-p-6k4qUq2Fuqp65AnJVeQr0Sxoo7XIQtB33bhcHfxgZjsiSiSSFQbZNY12ZhpFfuVJXAOZcrFB4MvW10jYb9fpusIcxIDx/s1600-h/kopling+diafragma+blade.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 298px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0e0dNssgOXc_WIIkYCVouUKeKcWQhkDiQ9GMX-QnBdRHeN-p-6k4qUq2Fuqp65AnJVeQr0Sxoo7XIQtB33bhcHfxgZjsiSiSSFQbZNY12ZhpFfuVJXAOZcrFB4MvW10jYb9fpusIcxIDx/s320/kopling+diafragma+blade.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340521211251566370" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQ5nzMM8Z00MbB4nFyhfEWdoDABysF4SW1n1cVcmqntAklDSM0Yz-vxtZ8BnbY3eQBlglHwKoBzpaHKqlqbfpaFkgdgkm6D8yvbA1TQ7vn0p7FfiqebdXNjPd2_UM8UfLuZp0YBXRfBWC/s1600-h/kopling+diafragma+blade+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 298px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEQ5nzMM8Z00MbB4nFyhfEWdoDABysF4SW1n1cVcmqntAklDSM0Yz-vxtZ8BnbY3eQBlglHwKoBzpaHKqlqbfpaFkgdgkm6D8yvbA1TQ7vn0p7FfiqebdXNjPd2_UM8UfLuZp0YBXRfBWC/s320/kopling+diafragma+blade+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340521054178913346" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjpjpLtszTirbJNv0QduJ2VYHrvnPgL6ETD6zdV4zz5FPPN3F862VLt4Gr9yDZPIXsb9LXK-0qjz9_uKjbRxylBUU3bnk7y3b_vuptz0BilUrSRCgKskYnclVIpofyZXF7x8EujLVuvM_/s1600-h/kopling+diafragma+blade+1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 298px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjpjpLtszTirbJNv0QduJ2VYHrvnPgL6ETD6zdV4zz5FPPN3F862VLt4Gr9yDZPIXsb9LXK-0qjz9_uKjbRxylBUU3bnk7y3b_vuptz0BilUrSRCgKskYnclVIpofyZXF7x8EujLVuvM_/s320/kopling+diafragma+blade+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340520915210588386" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Buat pemilik Honda Blade, Revo 110, dan Yamaha Vega ZR, sebagai informasi, kopling pegas diafragma bukan pakai per spiral seperti terlihat pada rumah kopling generasi sebelumnya. Namun, pegas itu dari lempengan pelat baja dengan bentuk lingkar dalam melengkung.<br /><br />Boleh dibilang, teknologi ini masuk kategori lawas dan dipopulerkan kembali oleh dua merek sekaligus. Hanya, ada anggapan kalau kopling model per diafragma kurang kuat dan susah perawatannya, bahkan untuk mencari per <em>aftermarket</em> atau ingin meningkatkan performa, hal itu termasuk paling sulit.<br /><br />"Kalau soal perawatan, baik kopling per spiral, maupun diafragma sama saja caranya sebab kemampuannya tergantung dari ketebalan dan kinerja kampas dan pelat kopling itu sendiri," ungkap Haryadi Wijaya, Technical Support Division PT Astra Honda Motor (AHM).<br /><br />Akan tetapi, kalau dibilang tidak kuat dibanding per spiral, menurut Haryadi, hal itu salah. Justru, menggunakan per diafragma, daya cengkeram kampas dengan pelat kopling makin sempurna. Hal ini karena pegas mirip piring kecil, lebih halus dan rata menekan dibanding hanya bertumpu pada bagian ke-4 dan ke-6 per spiral.<br /><br />Selain itu, kopling sistem ini mampu mengurangi gesek dan memperingan putaran kopling karena kampas hanya tiga lembar sehingga tidak menimbulkan banyak gejala selip. Wajar bila sistem diafragma lebih <em>smooth</em> karena karet peredam entakan yang dipasang antara gigi sekunder dan rumah kopling lebih banyak.<br /><br />"Otomatis, pakai kopling sistem ini bukan cuma harga motor dan <em>part</em> yang jadi murah. Daya tahan kampas dan pelat kopling pun jauh lebih awet dibanding per kopling spiral," imbuh Haryadi.<br /><br />Walau tahan lebih lama, untuk mengetahui, apakah kemampuan kampas dan pelat sudah mulai turun, caranya tidak jauh beda. Diukur dengan menggunakan sigmat atau merasakan turunnya tenaga motor saat jalan.<br /><br />Namun, sebelum memvonis itu, ada baiknya lakukan seting ulang stut kopling. Setelannya ada di bak kopling. Caranya, sama dengan bebek pakai per spiral.<br /><br />Cukup kendurkan mur pengunci baut setelah kopling pakai kunci ring 14 ke kiri. Terus putar baut penyetel ke kanan (searah jarum jam) hingga terasa ada sentuhan. Lalu, putar kembali ke kiri hingga mentok sampai terasa dan berhenti. Baru, putar kembali baut penyetel ke kanan sebanyak 1/4-1/8 putaran dan kencangkan mur pengunci.<br /><br />"Andai baut penyetel sudah di-<em>setting</em> sesuai petunjuk, tetapi tidak ada perubahan, artinya pegas diafragma mulai lemah dan sudah waktunya diganti," ujar Haryadi. <em><strong>(Eka)<br /><span style="font-weight: normal;"><br /><br /></span></strong></em>sumber : http://otomotif.kompas.com<em><strong><span style="font-weight: normal;"></span><br /></strong></em>Bengkel Balaphttp://www.blogger.com/profile/14957039016341630041noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8231653623340122960.post-9693290420818914292008-09-29T06:40:00.000-07:002008-09-29T08:31:35.531-07:00Engine Classifications<p align="justify"><span style="font-family:arial;">There are many different types of internal combustion engines. They can be classified by:</span></p><ol align="justify"><li><span style="font-family:arial;"><strong>Application </strong>: Automobile, truck, locomotive, light aircraft, marine, portable power system, power generation.</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Basic engine design</strong> : Reciprocating engine (in turn subdivided by arrangement of cylinder: e.g.,in-line, V, radial, opposed), rotary engines (Wankel and other geometris)</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Working cycle</strong>. </span><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Four-stroke_cycle"><span style="color:#ff0000;"><span style="font-family:arial;"><em>Four stroke cycle</em>:</span></span></a><span style="font-family:arial;"> naturally aspirated (</span><span style="font-family:arial;">admitting atmospheric </span><span style="font-family:arial;">air), supercharged (admitting precompressed fresh mixture)</span><span style="font-family:arial;">, and turbocharged (admitting fresh mixture compressed in a compressor driven by an exhaust turbine), </span><span style="font-family:arial;"><em><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Two-stroke_cycle"><span style="color:#ff0000;">two stroke cycle:</span></a></em></span><span style="font-family:arial;"> crankcase </span><span style="font-family:arial;"><span style="color:#000000;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Scavenging_(automotive)">scavenged</a></span></span><span style="font-family:arial;">, supercharged, and turbocharged. </span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Valve or port design and location</strong>. Overhead (or I-head) valves, underhead (or L-head) valves, rotary valves, cross-scavenged porting (inlet and exhaust ports on opposite sides of cylinder at one end), loop-scavenged porting (inlet and exhaust ports on same side of cylinder at one end), through or uniflow scavenged (inlet and exhaust ports or valves at different ends of cylinder).</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Fuel</strong>. Gasoline (or petrol), fuel oil (or diesel fuel), natural gas, liquid pet</span><span style="font-family:arial;">roleum gas, alcohols (methanol, ethanol), hydrogen, dual fuel.</span> </li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Method of mixture preparation</strong>. Carburetion, fuel injection into the intake ports or intake manifold, fuel injection into the engine cylinder.</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Method of ignition</strong>. Spark ignition (in conventional engines where the mixture is uniform and in stratified-charge engines where the mixture is non-uniform), compression ignition (in conventional diesels, as well as ignition in gas engines by pilot injection of fuel oil).</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Combustion chamber design</strong>. Open chamber (many designs: e.g., disc, wedge, hemisphere, bowl-in-piston), divided chamber (small and large auxiliary chambers; many designs: e.g., swirl chambers, prechambers).</span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Method of load control</strong>. Throttling of fuel and air flow together so mixture composition is essentially unchanged, control of fuel flow alone, a combination of these. </span></li><li><span style="font-family:arial;"><strong>Method of cooling</strong>. Water cooled, air cooled, uncooled (other than by natural <br />convection and radiation) </span></li></ol>Bengkel Balaphttp://www.blogger.com/profile/14957039016341630041noreply@blogger.com1